Hati ini tak setegar karang, bukan juga batu yang memancarkan air. Atau ia yang jatuh karena takut pada Sang Pencipta...
Aku hanyalah insan yang luruh dalam hingar bingar dunia. Lemah dan bodoh. Tak sangka kan musuh di pelupuk mata. Ocehkan gemerlap dunia berapi-api. Nanar waktu kupandang. Aliran yang menghanyutkanku dalam kesemuan, ketiadaan yang bersolek. Jiwa ini gelisah mencari, sosok yang mengajari bagaimana berdiri dengan tegak, menatap tajam tiap kebusukan yang terjadi, menantang ego yang mencengkeram erat jiwa...
Bayang dan anganku kusandarkan pada setiap makhluk. Kujajakan diri ini di hadapan ilusi-ilusi yang bernafas. Tertawa di tengah rajaman hati. Menipu diri dengan bualan dan omong kosong!
Apatah arti diri ini di hadapan-Mu...
***
Matahari tertunduk di cakrawala. Senja tenggelam dalam dekapan malam. Kiaskan hidup yang mengalir dan berputar. Nantikan hari baru. Torehkan air mata atau derai tawa. Munculkan sebentuk guratan asa...
0 comments:
Post a Comment