Antara Being dan Becoming

Tuesday, February 13, 2007

Dua kata yang sepintas sama, namun berbeda. Kalau kita bandingkan keduanya:

- I am being a student.
- I am becoming a student.

Being menunjukkan sesuatu yang sudah sampai pada tujuan. Jika dikatakan "I am being a student," artinya aku sudah benar-benar menjadi pelajar. Apa yang aku katakan sudah aku raih.

Lain halnya apabila dikatakan "I am becoming a student." Berarti aku ingin menjadi seorang pelajar dan sekarang aku masih berusaha untuk menjadi seorang pelajar. Apa yang aku katakan belum aku raih.

* * *

Seseorang yang merasa ia telah menjadi seorang pelajar akan merasa puas. Terdorong oleh pikiran tersebut, ia tidak berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Apa lagi yang harus dirubah? Toh aku sudah jadi pelajar. Titik.

Dari sinilah rasa sombong bermulai. Tak ada manusia sempurna. Berhenti pada suatu tahapan adalah kesombongan.

Berbeda dengan seseorang yang tahu bahwa ia masih berada dalam proses menjadi seorang pelajar. Walaupun pada hakekatnya dia memang seorang pelajar. Dengan anggapannya tersebut ia berusaha untuk memperbaiki diri.

Seorang bermental becoming sadar, ia memang seorang pelajar. Namun pelajar macam apa? Berilmukah atau kosong berbunyi nyaring? Rumput merundukkah atau pohon roboh?

Di atas langit masih ada langit. Masih ada seorang Syafi'i, Abu Hanifah, dan lain-lain. Di atas mereka masih ada Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dsb. Di atas mereka masih ada teladan kita, Rasulullah SAW. Dan di atas beliau masih ada Yang Maha Mengetahui. Dia yang ilmunya tak habis walau ditulis dengan air dari tujuh samudera.

So, jadilah "becoming"... bukan "being"...

0 comments: