Takjub

Thursday, March 8, 2007
Ia datang lagi. Setelah sekian lama pergi. Sesuatu yang tak kuharapkan. Aku tak mau bertemu dengannya di sini... saat ini... Namun ia terjadi. Pandangan ini jatuh pada sosokmu.

Engkau memang cantik. Secantik mawar putih yang merekah. Tutur laku yang cerminkan kesucian hati. Anggun. Wajah yang menyejukkan. Dinding ini bergetar hebat kala senyum tersungging di sudut bibirmu. Maha Suci Ia yang menciptakanmu...

Namun tampaknya aku harus lupakan dirimu. Cepat atau lambat. Mudah atau susah. Mungkin atau tidak. Pahit. Hari ini bukan waktuku. Pun bukan milikmu.

Bukan maksudku menghindari. Aku tak ingin berlari. Aku hanya ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur. Perasaan dan keindahan ini adalah semata-mata karunia-Nya. Tak akan kurasakan ini tanpa pemberian-Nya. Tiada daya dan upaya kecuali dengan-Nya.

Maka izinkanlah aku untuk berterimakasih kepada-Nya. Aku akan ingat dirimu. Ku kan simpan di tempat yang Ia tentukan. Karena aku percaya sepenuhnya, apa yang Ia tetapkan atasku adalah yang terbaik. Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagi kita. Sebaliknya, boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal itu baik bagi kita. Ia Maha Tahu...

(Namun jika benar Ia telah menulisnya, kan kusambut kehadirannya. Sepenuh jiwa...)

1 comments:

pyuriko said...

Siapakah orang yang kau anggap Cantik, secantik mawar putih itu???

Salam kenal juga yaa Angga ^_^

Semoga nantinya diberikan yang terbaik... amin