Capek. Hanya kata itu yang pantas untuk menggambarkan keadaanku sekarang. Mungkin baru kali ini aku merasakan hal ini, tepatnya sejak aku keluar dari pondok.
Dua minggu. Siang malam. Pikiranku berputar-putar tak berhenti. Antara kepanitiaan silaturahim plus jurnalnya, penarikan dana, kajian ushuluddin, sanggar terjemah, kajian Al-Qudwah, bagian keilmuan, buletin Cakrawala, serta kewajibanku yang tak dapat ditawar, diktat kuliah.
Barangkali dalam dua minggu terakhir yang paling menyedot energiku adalah kepanitiaan silaturahim angkatan 2006. Rencananya 450-an mahasiswa angkatan 2006 diundang. Tak terbayang bagaimana anak-anak tingkat atu yang masih "lugu" mampu menyelenggarakan acara akbar. Masalahnya kita berada di negeri yang benar-benar "asing".
Namun salut buat panitia. Meskipun bahasa setempat belum begitu dikuasai, medan atau lapangan juga belum banyak diketahui, semangat mereka tidak kendor.
Dua minggu. Siang malam. Pikiranku berputar-putar tak berhenti. Antara kepanitiaan silaturahim plus jurnalnya, penarikan dana, kajian ushuluddin, sanggar terjemah, kajian Al-Qudwah, bagian keilmuan, buletin Cakrawala, serta kewajibanku yang tak dapat ditawar, diktat kuliah.
Barangkali dalam dua minggu terakhir yang paling menyedot energiku adalah kepanitiaan silaturahim angkatan 2006. Rencananya 450-an mahasiswa angkatan 2006 diundang. Tak terbayang bagaimana anak-anak tingkat atu yang masih "lugu" mampu menyelenggarakan acara akbar. Masalahnya kita berada di negeri yang benar-benar "asing".
Namun salut buat panitia. Meskipun bahasa setempat belum begitu dikuasai, medan atau lapangan juga belum banyak diketahui, semangat mereka tidak kendor.
0 comments:
Post a Comment